semua hal dalam hidup datang dan pergi....
ada kelahiran maka ada kematian...
Ada perjumpaan lalu ada perpisahan...
Ada yang datang selanjutnya ada yang pergi...
Saat aku datang telah berlalu, mungkin ini waktunya aku untuk pergi...
Menerima perubahan yang terjadi dan melepaskan seluruh hal yang pernah kujalani...
Meninggalkan tempat yang telah mengajarku banyak hal dan menyambut dengan penuh tanda tanya tempat yang mungkin akan mengajariku hal-hal terbaik dalam hidup...
Semoga semuanya terbaik untuk semua.....
Rabu, 10 Juni 2009
Selasa, 02 Juni 2009
me and myself
Sudah sebulan ini gw ngerasain stress dengan banyak hal
Masalah pribadi yang menguras energi dan biasanya gw coba mengatasinya sendiri, karena gw gak terbiasa untuk curhat dengan banyak orang... kalo pun ada curhatan itu hanya sepenggal dari cerita utuhnya. Masalah situasi dan kondisi suasana kerja menjadi topik sangat pelik untuk beberapa bulan ini. Rasa jengkel, frustasi dan jenuh senantiasa membuat sulit untuk bergegas berangkat menuju Jl Latuharhary.. Sudah 1 Tahun kebelakang hal ini menjadi virus yang kerap gw pelihara, seperti gak ada upaya untuk mengobatinya. Sangat menyedihkan memang.... Berkali-kali, ketika rasa jengkel itu menyesakan dada sehingga membuat mata gw berkaca-kaca (karena gw gak pernah bisa ngomel sama orang yang bikin gw sakit hati, karena siapa sih gw?) menahan emosi yang membara.... Beberapa hari kemudian, amarah itu dapat diredam dan semua kembali normal walau tetap saja gairah itu sudah sirna... Ingin secepatnya pergi seraya mencari pelarian, mencoba menjadi pengecut yang lari dari masalah. Namun selalu saja ada teman yang entah dikirimkan dari mana selalu tepat datang ketika sudah nekat, untuk berkata " jangan pergi ketika kita hanya mencari pelarian, itu gak mencari jalan keluar" atau "Putuskan ketika kepala tenang dan bukan dengan amarah"..... Perkataan itu memang benar dan tepat adanya, sebaiknya gw memutuskan segala hal memang secara sadar, bijaksana dan arif dalam menyikapinya. Sebab intrik2 dan masalah pasti akan selalu ada di mana pun kaki ini nantinya berpijak... Perasaan semakin ragu, ketika kemarin seorang teman menasehatkan "Cari tempat yang lebih baik dan lo bisa berkembang lebih dari saat ini, bertahan dulu". Akhirnya gw seperti mendapatkan penguatan, tapi barusan saja perasaan itu datang seiring dengan sikap seseorang yang berkali2 gw coba tolerir sikapnya. Bertanya, tidak perlu menuangkan amarah apapun. Sebab apa yang dia lakukan tidak sesuai tempatnya, Knapa orang selalu menganggap gw rendah??? Gw sudah berupaya memberi dia porsi dan tetap menganggapnya, jangan dipikir gw gak bisa bersikap kasar dan melakukan otoritas..... Tapi kembali, usia tak mencerminkan kedewasaan seseorang...Semakin seseorang merasa dirinya pintar maka dia akan berpikir orang lain lebih bodoh... Setiap orang tertawa dalam kesalahan orang lain sesungguhnya dialah yang bodoh...Karena menurut gw setiap orang punya hak untuk diakui kemampuannya!!!!!
NB : ini hanya untuk mencurahkan perasaan gw yang lagi down.... Semoga gw selalu bisa belajar untuk menginspirasi orang lain bukan menjatuhkan....
Masalah pribadi yang menguras energi dan biasanya gw coba mengatasinya sendiri, karena gw gak terbiasa untuk curhat dengan banyak orang... kalo pun ada curhatan itu hanya sepenggal dari cerita utuhnya. Masalah situasi dan kondisi suasana kerja menjadi topik sangat pelik untuk beberapa bulan ini. Rasa jengkel, frustasi dan jenuh senantiasa membuat sulit untuk bergegas berangkat menuju Jl Latuharhary.. Sudah 1 Tahun kebelakang hal ini menjadi virus yang kerap gw pelihara, seperti gak ada upaya untuk mengobatinya. Sangat menyedihkan memang.... Berkali-kali, ketika rasa jengkel itu menyesakan dada sehingga membuat mata gw berkaca-kaca (karena gw gak pernah bisa ngomel sama orang yang bikin gw sakit hati, karena siapa sih gw?) menahan emosi yang membara.... Beberapa hari kemudian, amarah itu dapat diredam dan semua kembali normal walau tetap saja gairah itu sudah sirna... Ingin secepatnya pergi seraya mencari pelarian, mencoba menjadi pengecut yang lari dari masalah. Namun selalu saja ada teman yang entah dikirimkan dari mana selalu tepat datang ketika sudah nekat, untuk berkata " jangan pergi ketika kita hanya mencari pelarian, itu gak mencari jalan keluar" atau "Putuskan ketika kepala tenang dan bukan dengan amarah"..... Perkataan itu memang benar dan tepat adanya, sebaiknya gw memutuskan segala hal memang secara sadar, bijaksana dan arif dalam menyikapinya. Sebab intrik2 dan masalah pasti akan selalu ada di mana pun kaki ini nantinya berpijak... Perasaan semakin ragu, ketika kemarin seorang teman menasehatkan "Cari tempat yang lebih baik dan lo bisa berkembang lebih dari saat ini, bertahan dulu". Akhirnya gw seperti mendapatkan penguatan, tapi barusan saja perasaan itu datang seiring dengan sikap seseorang yang berkali2 gw coba tolerir sikapnya. Bertanya, tidak perlu menuangkan amarah apapun. Sebab apa yang dia lakukan tidak sesuai tempatnya, Knapa orang selalu menganggap gw rendah??? Gw sudah berupaya memberi dia porsi dan tetap menganggapnya, jangan dipikir gw gak bisa bersikap kasar dan melakukan otoritas..... Tapi kembali, usia tak mencerminkan kedewasaan seseorang...Semakin seseorang merasa dirinya pintar maka dia akan berpikir orang lain lebih bodoh... Setiap orang tertawa dalam kesalahan orang lain sesungguhnya dialah yang bodoh...Karena menurut gw setiap orang punya hak untuk diakui kemampuannya!!!!!
NB : ini hanya untuk mencurahkan perasaan gw yang lagi down.... Semoga gw selalu bisa belajar untuk menginspirasi orang lain bukan menjatuhkan....
