Pages

Senin, 30 Agustus 2010

Apa yang mereka lakukan

Postingan ini coba merangkum kekesalan gw... lantaran gak diundang bukber angkatan...hehehehe masih agak keki dan bingung knapa gw gak diundang ya????

Dulu dia kesal dengan teman2nya dan berteman dengan aku....
Dulu dia meminta pertolonganku untuk suatu hal yang tidak mungkin diberikan orang lain
Dulu dia selalu ku mengerti dan bahkan aku mengorbankan waktu2ku hanya untuk dia

Namun karena aku memetuskan untuk tidak lagi mau mendengar curhatnya dan kebodohannya... maka dia tidak menganggap aku temannya  lagi...

Sudahlah tak mengapa....

Rabu, 11 Agustus 2010

A coin for helping each other

Masih inget tulissan gw tentang ngumpulin koin buat bayar utang??? nyatanya ada banyak orang yang membutuhkannya dan banyak yang terlilit utang.... so ini adalah foward dari email seseorang supaya siapapun yang berminat bisa ikut partisipasi....



Seruan Koin Solidaritas untuk Sahabat

Dear kawan – kawan semua,

Belum hilang ingatan kita akan kasus Prita, kasus yang menimpa seorang ibu rumah tangga yang yang ditahan gara-gara keluhannya atas pelayanan Rumah Sakit Omni Internasional yang tersebar di milis. Lewat aksi sollidaritas koin untuk Prita, masyarakat berhasil membebaskan Prita dari Gugatan Perdata RS Omni Internasional sekaligus menghapuskan denda Rp 204 juta. Koin Solidaritas yang terkumpul mencapai 800 juta.

Apa yang Anda lakukan jika saat ini ada teman kita, yang dekat, yang sangat memerlukan pertolongan?

Laksmi Pratiwi, 35 tahun seorang ibu rumah tangga yang menikah pada tahun 2005 dan memiliki anak berusia 4 tahun. Sahabat kita, yang telah bekerja di Demos sejak Maret 2003 menghadapi persoalan rumah tangga dan terbelit hutang yang sangat besar. Laksmi tak bisa mengelak ketika ada tawaran meminjam uang lewat rentenir pada tahun 2007, menutupi hutangnya dengan meminjam uang dari orang – orang terdekat semata untuk menghidupi anak & keluarganya.

Saat ini Laksmi, tak memiliki apa – apa lagi selain dirinya sendiri yang harus menanggung beban hutang yang kian menumpuk. Rentenir yang ia pinjami uangnya juga tidak ia kenal, karena uang pinjaman yang diperolehnya berasal dari teman yang memiliki hubungan dengan sang rentenir. Pinjaman tersebut telah berbunga, tidak terhitung, tak tercatat dengan baik sehingga angka pinjaman tersebut berkisar sekitar Rp. 30.000.000,- lebih. Disamping harus melunasi pinjaman dari 3 orang lagi dengan total sebesar Rp. 10.000.000,-.

Laksmi menghadapi persoalan ini sendiri, suaminya sejak 3 bulan terakhir ini pisah rumah dengannya. Kemelut rumah tangga yang kemungkinan akan segera berakhir pada perceraian. Beban sebagai seorang ibu rumah tangga, yang harus menghidupi seorang anak. Tak memiliki kemampuan lagi untuk membayar hutang – hutangnya. Laksmi di kejar sang rentenir, Laksmi dikejar orang – orang untuk segera membayar hutang.

Melalui email ini, saya sebagai seorang sahabat, ingin mengetuk pintu hati, rasa solidaritas diantara kita untuk menolong Laksmi. Dengan cara Koin Solidaritas untuk sahabat, cara yang sama pada untuk Kasus Prita.

Mari menolong sahabat kita dengan koin, uang receh yang Anda miliki. Sekecil apapun jumlahnya, Anda telah menolong sahabat Anda sendiri untuk terus hidup dan tidak dijerat oleh hukum dan teror oleh sang rentenir. Bantulah Laksmi saat ini, yang membutuhkan makan, membutuhkan biaya – biaya untuk terus melangsungkan hidupnya.

Koin Solidaritas dari Sahabat untuk Laksmi dapat kawan – kawan kumpul pada Sdri Nila Safitri sejak hari ini hingga 31 Agustus 2010. Jika telah terkumpul, kami akan membuka rekening tersendiri untuk terus menyerukan rasa solidaritas ini.

Jika kita ingin melakukan perubahan besar dalam diri kita untuk membantu sesama, mulailah dari orang terdekat kita yang sangat – sangat membutuhkannya saat ini.

Gerakan pengumpulan Koin ini adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan dengan cepat, sembari upaya – upaya organisasi dan Laksmi sendiri dalam mencari dana untuk menutupi hutang – hutangnya.

Gerakan Koin untuk Sahabat, ini sepenuhnya telah disetujui oleh Laksmi.

Terima kasih banyak atas rasa solidaritas kawan – kawan semua.

Salam Solidaritas

Inggrid Silitonga