Pages

Sabtu, 29 Mei 2010

artimu buatku

Apakah pernah terbesit dalam benakmu bagaimana perasaanku ketika kau menolak untuk menghabiskan waktu bersamaku di hari ulang tahunku....
Apakah engkau sadar, betapa sms dan teleponmu tak dapat aku acuhkan karena kau membutuhkanku.. tapi untuk apa?? Hanya sekedar menceritakan segala kebodahan yang telah kau lakukan, tapi pernah aku maki dirimu bodoh?? Tak pernah sekali pun...
Mengertikah dirimu arti cinta sejati??
Taukah dirimu betapa aku menyanyangimu???
Aku menangis ketika laki2 berengsek itu sekali lagi memperkosa dirimu... aku tetap bertahan karena kau juga belum menyadarinya... Kau pernah katakan bahwa dia adalah yang terpilih sesuai kata hatimu...
Setengah mati aku menguatkan diriku agar aku tetap mampu mendampingimu!! Tapi apa? Apakah pernah kau menganggap aku??

Saat ini aku putuskan untuk melepasmu dan aku memilih pergi.... Aku tak mau lagi mendengar, melihat, merasakan semua tentangmu... Mungkin buatmu aku tidak pernah menjadi bagian dalam hidupmu, tapi aku sempat memberikan 2 kali kesempatan dalam relung hatiku buat dirimu... Namun aku kini menyerah, aku menyerah pada kenaifanmu... Menyerah pada obsesimu, menyerah pada persahabatan ini... Maaf jika aku bukan sahabat sejati buatmu... maaf aku tidak bisa mengerti dirimu yang lebih menyukai melukai diri sendiri dan membuat diri menjadi orang paling terluka... Maaf aku pergi untuk tidak lagi kembali, maaf aku tak akan memberimu satu kesempatan lagi... Sebab yang terakhir kuberi telah sia-sia untukmu... Aku minta maaf tidak lagi bisa menjadi sandaran bagimu, seperti lagu yang aku nyanyikan untuk terakhir kali... Sesungguhnya aku tak mampu melihatmu hancur lebih dalam dan melukai diri sendiri, maka yang terbaik adalah aku pergi untuk selamanya...
Aku yakin kau akan mendapatkan banyak teman2 yang setia berbagi duka denganmu, banyak teman2 yang lebih mengerti dirimu ketimbang aku.... Semoga suatu saat kau dapat mengerti perasaanku ini.... Aku tau, kita mungkin tidak cocok untuk berbagi hidup, oleh sebab itu juga aku berhenti berusaha...

Aku mungkin egois, tapi ini kulakukan agar aku tidak menyakiti dan tersakiti... Terima kasih telah memberikan kesempatan kedua untukku merasakan sakitnya berpisah....

May, 29 2010 .... 2:57 am

Senin, 17 Mei 2010

Menjadi PEREMPUAN

BUatku menjadi perempuan adalah pilihan hidup... karena bagiku sebetulnya sebelumnya aku memiliki pilihan lain...
Sampai saat ini aku tetap menjadi perempuan juga merepakan pilihan hidup bukan semata-mata takdir apalagi suratan nasib...!
Itu keyakinanku...

Menjadi perempuan sejati yang memiliki seluruh kodrati peremupuan (Menstruasi, Melahirkan dan menyusui) merupakan anugerah bagiku, walau aku belum tau apakah aku akan mendapatkan kesempatan menjadi seorang ibu yang melahirkan dari rahimku sendiri dan menyusuinya kelak... Tapi buatku itu hanya bonus yang TUHAN berikan pada setiap perempuan dan bukan merupakan beban bahwa semua perempuan pasti melahirkan dan menyusui..

Namun jauh dari itu semua, TUHAN ingin menjadikan perempuan sebagai makhluk pembawa cinta kasih... Apakah perempuan yang tak melahirkan tidak dapat menjadi IBU??? Tentu peluang menjadi IBU dimiliki oleh semua perempuan... melalui sifat pembawa cinta kasih tersebut perempuan juga menjadi makhluk yang kuat dan tegar mengalahkan kaum pria..

Perempuan sejatinya memberikan udara kebajikan dan perdamaian, perempuan selalu dilambangkan sebagai kaum pembawa keturunan dan kesuburan... Perempuan itu berasal karena setiap perempuan memiliki potensial itu dalam makna yang lebih luas...

Perempuan dapat menjadi motor sebuah perubahan sosial dan politik, namun sayang banyak perempuan yang terjebak dan tidak menggali potensial dirinya dan lebih memilih terjebak dalam konstruksi sosial yang ada... Tunduk pada kodrati yang sengaja dibuat2 bahwa perempuan hanya menjadi elemen penghias dan sekedar ada... Banyak perempuan juga memilih terlena pada posisi nyaman dan mengamini bahwa keberadaan mereka hanya menjadi pesuruh domestik...

Untuk itu aku memilih menjadi PEREMPUAN yang tidak lupa akan kodrat yang TUHAN berikan namun tetap memberikan makna pada perubahan kehidupan... Berusaha memberitakan pada DUNIA bahwa perempuan bukan sekedar pemanis dan penghias...

Aku adalah PEREMPUAN.... dan tetap memilih menjadi PEREMPUAN walau aku tau lingkunganku memandang rendah aku, tapi mereka tak akan menyurutkan langkahku dan merendahkan aku...


Selasa, 11 Mei 2010

pilihanku

My life is brilliant.
My love is pure.
I saw an angel.
Of that I'm sure.

Taken from James Blunt song title You are beautiful

Mungkin aku telah jatuh cinta, itu mungkin yang dipilih hatiku…
Aku mungkin gila dan aneh, tapi aku akui hasrat itu semakin menggelora

Aku merasakan kenyamanan bersama mereka, seperti hangatnya mentari pagi
Aku merasakan kebahagian tiada tara layaknya hadiah ulang tahun pertama dari ayahku

Aku tau aku punya waktu untuk membuktikannya, membuktikan ketulusan hati mereka yang percaya padaku
Aku juga percaya waktuku tidaklah cukup untuk merubah semuanya, namun aku mau sedikit waktu yang kupunya berguna.. sebagai bukti ketulusanku bagi pemberi hidup

Aku yakin Tuhan tau apa isi hatiku, aku pun percaya Tuhan mengetahui aku tidak pernah menampikan keberadaanNYA…
Justru yang aku lakukan bukti aku mempelajari seluruh kasih setiaNYA kepada manusia yang disebutkan dalam seluruh kitab sebagai umat berdosa
Maka tak ada kewenanganku untuk menistakan mereka atau berlari pergi dari senyum yang diberikan

Aku mencintai dan aku yakin TUHAN juga mencintai apa yang kupilih…

Dan aku tak akan berhenti hingga waktu menghunus ragaku, maka aku akan kembali pulang kepada-NYA yang telah memberiku waktu untuk memberi makna dalam singkatnya cerita tentang aku (Margaretha Saulinas)..

Terima kasih untuk Serikat petani Pasundan (Garut) saya boleh belajar tentang arti berjuang untuk pertama kalinya, IWAMA Malang yang sudah membagi cinta dan berbagi pengalaman hidup, Peserta Pelatihan HAM Dasar bagi waria di Depok yang telah memberikan jawaban hidup yang selama ini saya cari dan terus akan berkembang… Terima kasih untuk MH Hutabarat yang telah memberikan kepercayaan penuh, bahwa anakmu ini dapat mengarungi hidup tanpa pernah engkau ragukan pilihannya… Terima kasih Ibuku tercinta yang telah mengajarkan bagaima hidup dengan perbedaan dan sesungguhnya itu semua adalah karunia… Terima kasih untuk teman-teman dari masa kecil, remaja dan ABG yang sampai saat ini masih berkenan setia menguatkan saya. Terima kasih untuk pasangan bercinta,berbagi hidup,cerita,duka dan suka yakni Wahyu Wirasmoro yang sudah memiliki hati polos dan lugu tanpa jijik melihat pilihan hidup saya untuk berkarya… Terima kasih teman bertukar pikiran dan berkarya Louvikar alfan cahasta, semoga kita dapat terus berbuat sesuatu… Terima kasih untuk teman2 seperjuangan yang dengan tulus hati memberikan dukung dan tidak mencemooh atau menyalahkan ( Sasanti Amisani, Bagus T Nugroho, Ardhan Irfan,Yossa, ola).. Terima kasih untuk mentor2 terbaik yang saya miliki (Atikah Nuraini, Bang Boy, Bang Herizal, Yuli Asmini, BTD, Sentot, Antonio Pradjasto, Ibu Zum)… Terima kasih untuk Geng DEMOS yang sudah selalu ada di setiap perjuangan hidup saya menjadikan rumah kedua saya setelah Komnas untuk berkarya… Terima kasih untuk teman-teman Jaringan (YLBHI,LBH Jakarta (doel, zinal. Dll), Aquino, Syaldie S) Terima kasih untuk rekan panitia Eka dan Meyria yang sudah saling menguatkan. Dan terima kasih tak terhingga untuk teman-teman baru arus pelangi,FKWI dan komunitas LGBT yang menjadi penyemangat untuk terus BERJUANG!

Senin, 10 Mei 2010

My religion and my faith.....

hmmm......
Dah dari lama sebetulnya gw merasakan pergulatan batin ttg apa yang jadi pilihan hidup gw..
Beberapa waktu lalu gw bingung memilih antara menjadi librarian, HR defender atau profesi yang lainnya... Namun pasca kejadian 10 hari yang lalu tepat di tanggal 30 April 2010 setelah pukul 10.20 WIB gw seperti mendapatkan jawaban dari semua yang selama ini gw kerjakan...

Hati gw dengan mantap mengatakan "aku ingin hidup menyuarakan persamaan hak, menyuarakan HAM, menyuarakan keadilan, dan menyuarakan nilai2 kemanusiaan pada semua orang bahkan mati menjadi taruhannya..." Entah kekuatan dari mana, ditengah trauma yang gw rasa... ketakutan akan mati di tangan anggota FPI yang menyerbu, baru beberapa jam gw berlari kabur dari amuk massa... Tapi bukan ketakutan kekal yang gw rasa, justru itu menyulut tekad yang lebih dalam, Aku ingin mati untuk satu alasan! Aku tidak akan menyerah pada mayoritas... Aku berani hidup dalam marjinalitas, mendobrak dunia mainstream dan mencintai mereka yang menjadi kaum terpinggirkan!!

Sebetulnya ketika sesi hipnoterapi gw dah dapet jawaban bahwa gw akan membela kaum perempuan yang selalu didiskriminasi dan senantiasa membela... Tapi gw merasa itu mungkin beberapa tahun lagi... Ternyata lebih cepat dari yang bisa gw bayangkan... Tuhan memberikan gw kesempatan untuk menjadi bagian perubahan besar dalam dunia dan tercatatkan dalam sejarah!! Hehehe terlalu lebay mungkin..

Tapi gw sempat melakukan perenungan, apa sih perlawanan HR defender saat ini??? Toh pemerintahan atau penguasa Negeri ini (R1) sudah tidak mungkin melakukan ototariansme seperti zaman Soeharto.... Negara tidak lagi melakukan pelanggara by commission (dengan tindak) sudah tidak ada lagi penculikan atau penangkapan semena2 di depan mata... Tantangan HR defender kali ini adalah orang2 yang menganggap dirinya Organisasi Masyarakat, saat ini HR defender dihadapkan pada Fundamentalis agama dan fundamentalis pasar... Kejadian 10 hari yang lalu membuktikan, bisa saja gw dan teman2 mati akibat amuk ormas! dan Negara kerap kali melakukan pelanggaran by ommission (pembiaran) buat gw ini adalah pelanggaran halus dan aman yang dilakukan NEGARA... Karena negara tidak langsung terlibat namun memakai tangan para fundamentalis tsb... Banyak aktivis lingkungan sekarang berhadapan dengan para pemilik modal atau fundamentalis pasar yang menggandeng para aparat penegak hukum (TNI,Marinir, polisi,dll)... Jadi ternyata perjuangan masih harus dilakukan kan?
Konyolnya gw bahkan sempat berpikir inilah yang membuat gw ada kemiripan dengan idola gw alm Munir... Sehingga gw pun kadang2 bisa terlihat sangat heroik... huahahahaha
Tapi jujur setelah kejadian 10 hari tsb, gw tau dmana harus berpijak! Gw akan senantiasa menjadi Fasilitator untuk mereka kaum rentan dan ditentang kebanyakan orang...! Bukan karena mau cari popularitas atau kontroversi apalagi coverage media... Tapi karena gw di situlah hidup gw bisa bermakna dan menjadi bagian dari perubahan dunia!!

Tulisan ini juga sebagai bentuk terima kasih gw buat yang dengan tulus hati mensupport gw!!
Untuk Seluruh panitia, rekan fasilitator, Geng DEMOS, Sahabat YLBHI dan LBH Jakarta, Alumni PUSDOKINFO, bapa gw yang sudah merelakan anaknya terjun kedunia keras ini... Teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu... semoga TUHAN merahmani dan memberkati kalian semua....

Terima kasih juga YESUS KRISTUS yang sudah mengajari aku hidup dalam minoritas, perbedaan dan kasih.... my faith now believe that all people in the world have the same opportunity to be equal no matter what their religion,sex orientation and gender....!
VIVA HUman Rights for all

Sabtu, 08 Mei 2010

my song for you

sedang suka lagu ini dan ingin kubingkiskan untuk sahabat2ku tercinta....

Drive – Akulah Dia
Jan 31st, 2010
by evacantika.

Tak pernah berhenti mencari cinta
Slalu saja ada yang tak kamu suka
Terlalu jauh engkau melihat
Coba rasakan yang ada di sekitarmu

Reff:
Sesungguhnya dia ada didekatmu
Tapi kau tak pernah menyadari itu
Dia slalu menunggumu
Untuk nyatakan cinta

Sesungguhnya dia adalah diriku
Lebih dari sekedar teman dekatmu
Berhentilah mencari
Karena kau tlah menemukannya

Dia mungkin bukan manusia sempurna
Tapi dia selalu ada untukmu

Kembali ke Reff:

Hanya dia yang tlah mengenalmu
Dia ‘kan slalu setia

Kembali ke Reff:

Untuk semua sahabat sejatiku......

Kamis, 06 Mei 2010

30 APRIL 2010

Berikut ini cerita Pelatihan HAM Dasar bagi Komunitas Waria yang diselenggarakan pada tanggal 29 April - 1 Mei 2010 di Hotel Bumi wiyata yang sempat diserbu oleh FPI...

Kronologis.....

Kami (Alfan, Iben, Eka dan saya) datang satu hari sebelum pelaksanaan pelatihan yakni hari 28 april 2010 bahkan kami sempat melakukan rapat persiapan untuk mengecek kesiapan pelaksanaan esok hari bersama panitia arus pelangi yakni Dodo, arya, ipunk, Deve dan angger... Kami mempersiapkan seluruh kesediaan teknis, peserta, ruangan bahkan sempat menyinggung mengenai keamanan pelatihan jangan sampai seperti kejadian Surabaya.. selesai rapat kami langsung bergegas untuk istirahat karena pembukaan akan dimulai pukul 10.00 wib....

Hari 1, Kamis 29 April 2010

Hari pertama pelatihan bagi seluruh peserta, pukul 8.30an hampir seluruh peserta telah hadir di ruang R. Roedjito Hotel Bumi Wiyata dan sedang mendapatkan orientasi dari Mami Nancy mengenai seluruh rangkaian kegiatan selama 3 hari dan berkaitan dengan penilaian pemilihan Duta Waria peduli hukum dan HAM yang menjadi ajang pemilihan Duta Waria yang nantinya akan mengemban tugas untuk menyebarluaskan nilai2 HAM yang didapat selama 3 hari... Sekitar pukul 10.00 wib pelatihan Dasar HAM bagi komunitas waria resmi dibuka oleh Ibu Hesti Armiwulan selaku penanggung jawab pelatihan Dasar HAM dan juga merupakan komisioner Komnas HAM.. Secara simbolis resminya pelatihan ini dibuka maka disematkan lah selendang pada salah satu pesrta pelatihan. Setelah rangkaian seremonial pembukaan dan sambutan, maka peserta pelatihan pun dibagi menjadi 2 kelas. Kelas A dengan jumlah peserta 12 orang dan akan belajar bersama 2 orang fasilitator yakni Meyria dan Margaretha Saulinas. sedangkan kelas B akan bersama 2 orang fasilitator yang berbeda yakni Banu abdilah dan devi ruliati, peserta kelas B berjumlah 13 orang..
Hari pertama merupakan hari yang sangat berat dan panjang bagi peserta dan juga fasilitator, hampir 70 % keseluruhan materi diberikan pada hari pertama. Semua sesi berjalan sukses dan lancar pada hari pertama, untuk kelas saya seluruh peserta telah cair dan saling terbuka. Sesi terakhir pada hari pertama adalah pemutaran film.
Namun ada yang aneh pada hari pertama ini, pertama kedatangan beberapa orang yang mengaku dari media di sore hari membuat panitia dan fasilitator terganggu. padahal menurut pengakuan panitia tidak ada yang mengontak media untuk peliputan kegiatan.. Untungnya untuk kelas saya tidak ada satupun media yang berhasil masuk namun mereka sempat mengambil gambar dari balik jendela..
Kejadian aneh yang kedua terjadi pada malam hari, ketika peserta sedang menonton film seorang panitia bernama arya memanggil Alfan dengan alasan ada seseorang polisi yang ingin bertanya-tanya seputar kegiatan pelatihan ini. Secara spontan saya menawarkan diri untuk menemani, maka kami pun langsung menuju lobi hotel dimana polisi tersebut menunggu. Ia mengaku dari polres Depok dengan jabatan Sersan dan bernama Erik, jujur ketika saya bertemu polisi tersebut saya lebih percaya dia anggota FPI ketimbang anggota kesatuan polisi tertentu... Apa alasan saya berpikir dia anggota FPI karena baju di dalam jaketnya adalah baju koko berwarna putih, dan tampangnya tidak seperti polisi.. hehehehehehe... Saya berpikir "dia pasti baru pulang yasinan" wkwkwkwkwk... Polisi tersebut bertanya pada kami ini pelatihan apa lalu materi apa yang diberikan dan meminta jadwal kegiatan... Maka bergegaslah alfan mengambil jadwal kegiatan, ketika alfan pergi polisi ini bertanya apakah betul ada kontes2an... Maka saya menjawab "Memang kami akan memilih peserta yang paling terbaik, sebagai indikator keberhasilan kami melakukan pelatihan ini. kami ingin tau sampai mana pemahaman peserta akan materi yang diberikan dengan metode pemilihan Duta tsb" Polisi tersebut bahkan sempat menjawab "oh iya ya, jadi biar tau mereka bisa jawab atau gak" Persis!
Namun setelah pertemuan kami dengan polisi tersebut, saya sempat menyampaikan pada alfan "koq gw curiga ya ma tu polisi"..... Selesai untuk hari tersebut kami pun sempat melakukan evaluasi dan debriefing untuk esok hari... Kami sempat mebahas bagaimana persiapan untuk sesi esok pagi dan mengenai acara pemilihan duta...

Hari ke-2, Jumat 30 April 2010

Sesuai kesepakatan di malam hari maka peserta pun sudah berkumpul di Ruang R.Roedjito pada pukul 8.30 untuk melanjutkan sesi pemutaran film yang tertunda pada malam hari karena seluruh peserta sudah kelelahan. Film dilanjutkan hingga selesai memakan waktu sekitar 40 menit, setelah itu dilanjutkan sesi rekap yang kebetulan saya pimpin. Sesi rekap dilakukan dengan kelas gabungan memakai metode bola berlapis..... Rekap berlangsung sekitar 30menitan, selesai rekap untuk menyambung ke sesi berikutnya yakni sesi Instrumen dan mekanisme Nasional maka dilakukan kontinum yang dipimpin oleh Banu abdillah, karena saya harus membriefing narasumber Zainal Abidin dari YLBHI yang sudah tiba di tempat. Ketika saya keluar ruangan kelas, saya melihat sudah banyak polisi yang datang bahkan ada seorang polisi berpakaian batik tengah berbincang dengan Mbak Ratna Wati Tobing. Saya tidak paham dengan jelas apa yang diperbincangkan, namun saya dapat tangkap polisi tersebut bertanya mengenai pelatihan yang sedang berlangsung. Setelah saya selesai membriefing narasumber sekitar 15menit maka saya pun kembali masuk ke ruang kelas bersama narasumber, setelah proses kontinum selesai saya memberikan kesempatan kepada para seluruh peserta mengambil coffe break pagi yang sudah tersedia sambil melanjutkan sesi dengan narasumber. Maka sekitar pukul 10.00 wib sesi langsung dilanjutkan dengan pemaparan narasumber dengan memakai pemaparan power point dan saya bertugas sebagai moderator duduk bersama di meja depan menghadap kepada seluruh peserta. Pada saat itu dalam ruangan hadir juga 2 orang notulis (roger dan atik) Panitia (Eka, ipunk,sulis, arya) dan fasilitator (Meyria,Devi dan banu), sedangkan Alfan terlihat "mobile".. Karena saya duduk didepan dan menghadap peserta dan kedua pintu yang ada di ruang kelas, maka dengan jelas dapat melihat apa yang terjadi. Terlihat ada beberapa orang yang mengintip dari salah satu pintu ruangan dan akhirnya dikunci oleh atik, sekitar 10menit sesi narasumber berlangsung terlihat Alfan masuk ke ruang kelas dengan wajah tegang dan berlari mengambil HPnya lalu keluar ruangan.... Satu menit kemudian sulis masuk ke ruangan dengan muka yang juga tegang datang menghampiri Ria membisikan sesuatu lalu Ria pun berrantai membisikan ke Eka. setelah itu tak lama berselang pintu terbuka dan masuklah belasan orang berbaju putih memakai peci putih yang langsung mengobrak abrik meja sambil berteriak2 membubarkan dan mengusir peserta. Sempat terdengar meneriakan kata-kata : "Ngapain ngelatih bencong!" "mau bikin ni Depok kena bencana" “ Komnas Ham kurang kerjaan” “ Pengkhianat bangsa”… sambil teriak mereka sambil memecahkan gelas, menjatuhkan kursi hingga rusak bahkan ada peserta yang terpukul melalui pandangan mata saya. Mereka pun berteriak ” siapa panitianya, mana panitianya” sambil mendekat ke depan.. seiringan dengan mereka masuk, para peserta pun berhamburan lari keluar ruangan melalui pintu sebelah kiri saya. Pada saat itu saya sangat ketakutan dan berusaha memegang erat tangan narasumber sambil berkata ”Nal, gw takut..gw takut..” Zainal maju ke tengah ruangan sambil dikerubungi massa FPI yang datang dan saya pun melihat ada yang memukul Zainal... Zainal berusaha menjelaskan, namun gerombolan yang datang tersebut tidak mau peduli mereka terus menyalahkan dan bertindak brutal... Hanya beberapa menit ruangan pun terlihat kosong, massa FPI keluar ruangan berusaha mengejar Peserta... saya dan teman-teman yang berada di ruangan seraya berjaga-jaga langsung mengamankan seluruh peralatan yang ada agar tidak menjadi korban kejadian.. Kejadian penyerbuan terjadi pada pukul 10.20 dan berlangsung sangat cepat mungkin sekitar 10 menit... Namun buat saya kejadian itu sangat menakutkan dan menegangkan... Selesai penyerangan, pihak hotel langsung masuk ruangan membersihkan ruangan... Untung Arya sempat memotret sisa-sisa kejadian. Saya sempat dengar dari Banu bahwa tidak ada peserta yang kena pukul, padahal dengan jelas saya melihat ada peserta di sebelah kanan saya yang terkena pukul ketika mereka masuk... Sama jelasnya ketika saya melihat Zainal terpukul oleh massa FPI yang mengkerubuti dia dan polisi terlihat tidak berdaya... Ketika FPI masuk, justru polisi berada di posisi belakang gerombolan yang datang...!
Pada saat kejadian sangatlah membuat kami seluruh panitia bingung apa yang harus dilakukan, banu dan alfan terlihat digiring oleh Polisi yang ada untuk mengevakuasi peserta karena rumor setelah shalat Jumat massa FPI akan datang lebih banyak lagi.. Belum mengkonfirmasi pihak kepolisian sudah menyiapkan Bus untuk evakuasi, padahal melalui telepon ibu Hesti sudah dihubungi dan langsung menuju Depok... Yang lebih anehnya ketika kekecauan ini, Mbak Ratna Wati Tobing tanpa ada yang mengetahui ”diculik” pihak intel kasat Polres Depok... bagaimana tidak diculik, awalnya mbak Ratna dimintai keterangan lalu disudutkan dan diminta masuk ke dalam mobil dan tiba2 saja mobil langsung melaju membawa mbak Ratna ke Polres Depok... Dan disana mbak Ratna dipaksa menjelaskan kegiatan dan memberikan keterangan, padahal sudah dijelaskan berulang kali Ibu Hesti yang akan menyampaikan dan sudah tiba di hotel... Saya terpaksa menjemput mbak Ratna ke polres dna lucunya mereka tidak melepaskan mbak Ratna dengan alasan harus ada orang yang dimintai keterangan... Mengapa meminta keterangan seperti kami mencuri sesuatu... Akhirnya setelah kasat tersebut berbicara dengan ibu hesti melalu telepon tanpa basa basi kami pun meninggalkan Polres kembali ke Hotel..
Kami pun bertekad tidak menghentikan pelatihan dan melanjutkan kegiatan, maka setelah koordinasi dan konferensi pers yang panjang akhirnya pun peserta yang sempat dievakuasi ke kantor Komnas HAM kembali pulang ke Hotel untuk bersiap melanjutkan kegiatan yakni pemilihan duta Waria...
Pemilihan Duta Waria inilah yang menjadi kontroversi dan kesimpangsiuran berita, seluruh orang taunya akan digelar kontes waria... Setelah akhirnya penyelenggaraan pemilihan pun berubah tempat dan berhasil dilakukan pukul 20.00.... Namun pelaksanaan kegiatan malam tersebut sangat2 menegangkan dan saya merasakan aura yang sangat tidak baik.... Sat pol PP sudah mengepung tempat pelaksanaan, bahkan di depan hotel pun ada anggota FPI yang siap masuk jika pukul 22.00 kegiatan tidak selesai!! Maka pukul 22.15 pun kami dipaksa selesai dan dievakuasi keluar ruang melalui jalan tersembunyi dan melalui lift barang!!! Sekali lagi ketakutan dan ketegangan dirasakan seluruh peserta dan panitia termasuk saya... Bahkan saya sempat menghubungi beberapa teman untuk meminta dukungan doa atau sekedar memberitahukan info terbaru... Ada teman yang berjaga menerima telepon saya jika ternyata kami diserang kembali... Ketika keluar ruangan pun peserta yang saya dampingi yakni nikita terlihat sangat takut, bahkan saking takutnya dia tak mampu melepas tali sepatunya karena gemeteran... Sungguh malam yang mencekam, ironisnya di luar ketika kami keluar terlihat polisi dan Sat Pol PP mengolok, mentertawai bahkan mengambil gambar kami!!! Saat itu saya ingin rasanya memaki mereka, namun dikepala saya saat itu bagaimana caranya membawa seluruh peserta kembali ke kamar masing2....
Kelelahan dan ketakutan yang tak dapat digambarkan yang kami rasakan.... Namun pelatihan belum berkahir... walau saya tidak bersepakat dengan panitia lain yang tetap melanjutkan pelatihan, toh saya tetap membantu hingga akhir pelatihan yakni sabtu 1 Mei 2010

Hari ke-3 1 Mei 2010

Akhirnya kami harus menerima kenyataan ketika pihak hotel tidak lagi berkenan kami melakukan pelatihan di Hotel maka tempat pun di pindahkan ke kantor Komnas HAM... Maka peserta pun berangkat dari Hotel kira-kira pukul 09.00, pelatihan pun dilanjutkan hingga selesai.. tidak ada permasalahan pada hari ini... namun terlihat jumlah peserta berkurang, karena beberapa peserta pada malam harinya dijemput pihak keluarga peserta yang mengkhawatirkan keadaan keamanan peserta...

Kejadian Jumat, 30 April 2010 memberikan banyak pelajaran berharga buat saya pribadi tanpa menghilangkan guratan ketakutan yang ditinggalkan... Jujur ini pengalaman pertama yang paling menegangkan dan menakutkan buat saya... Namun memberikan jawaban khusus buat saya pribadi.....

Melalui postingan ini saya memberikan penghargaan tertinggi untuk seluruh peserta yang sudah bersedia membagi pengalaman dan pembelajaran buat saya....


Cheers

Margaretha Saulinas