Pages

Jumat, 14 Agustus 2009

duniaku

Ibu dan ayah adalah nafas kehidupan bagiku, mereka mengajariku ketika aku mulai dapat berdiri, berjalan dan akhirnya berlari. Ibuku adalah perempuan yang sangat menghargai perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupanku, ia dapat menerima segala bentuk pemberontakan yang aku lakukan hanya demi mencari jatidiri atau memuaskan egoku...Namun sayang dia tak dapat menemaniku lebih lama dan harus meninggalkan aku dan ayahku untuk selamanya dalam tidur panjangnya...

Ayahku sosok pria yang sangat tegas dan aku takut berargumentasi dengannya di sepanjang masa remajaku...Kata-katanya seringkali menjadi ancaman bagiku, namun aku sangat memujanya karena keteguhannya. Ayahku menjadi sosok pria kebanggaan karena sikapnya yang selalu siap mendukung ibuku dan ketuguhannya memilih bahwa anak perempuan sangat berharga untuk diperjuangkan (ini terlihat dari keputusan ayahku yang tidak pernah berhenti memotivasi aku walaupun aku hanya anak perempuan dari keluarga batak). Kini, ayahku berperan ganda bagiku... ia tetap ayah kebanggaan sekaligus menjadi ibu yang sangat perhatian... Ayahku ternyata memiliki sikap sentimentil yang tidak pernah aku duga sebelumnya, ia pun mampu membuatku tertawa atas keluguan dan kepolosannya melihat keberhasilan yang aku raih... Ayahku menjadi alasan terpenting untuk tetap hidup dan menemukan makna keberadaanku.

Teman,kawan,Sahabat merupakan kumpulan individu dengan karakter kuat yang senantiasa membentuk dan mempengaruhiku... Beberapa dari mereka merupakan teman bermain ketika aku masih sangat kecil, remaja dan awal masa kedewasaanku.. Seiring waktu, mereka yang terbaik akan selalu ada dan setia menemaniku dalam segala keterbatasanku... Tak jarang aku pernah menyakiti perasaan mereka secara sengaja maupun tak sengaja, mereka yang dapat memafkanku dan sampai saat ini bersedia menjagaku merupakan anugerah terindah yang Tuhan berikan. Mereka yang memilih untuk pergi mungkin akan mendapatkan anugerah yang lebih baik dan aku senantiasa berbahagia untuk kebahagian mereka. Sahabatku yang senantiasa bertahan dengan keburukan sikap,mental dan kelakukanku merupakan penjelmaan tangan-tangan Tuhan yang senantiasa membuka hatinya. Aku sangat bersyukur untuk mereka yang rela mengkritisiku namun tetap mampu bertahan untuk mengajariku lebih baik, mereka adalah guru hidupku yang tak pernah menggurui namun selalu menjadi tauladan.

Semakin hari aku tak berhenti mensyukuri berkat yang Tuhan berikan melalui sahabat-sahabat yang tanpa lelah untuk berteman, bekerja dan belajar dengan ku. Walau selalu ada yang mencoba membuatku semakin terpuruk namun setiap melihat senyuman dan tangan terbuka para sahabat membuatku tegar.. Aku tak perlu tampil sempurna karena mereka lah yang menyempurnakan... Aku tak perlu membohongi perasaanku karena mereka mengetahui dasar hatiku...Aku tak perlu memuja mereka atau merayu, sebab mereka hadir karena mereka menganggapku berarti.. Teman,kawan dan sahabat adalah alasanku untuk selalu belajar menjadi individu yang lebih baik.. Berusaha untuk mengurangi sikap buruk ku, berusaha untuk lebih sabar dan mengerti orang lain.. Sahabat adalah pemandu,mentor dan teman dalam perjalanan hidupku untuk mengukir cerita indah dan membuatku selalu tersenyum...

Merekalah yang menjadi putaran kehidupanku...
Terima kasih ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar