Pages

Selasa, 01 September 2009

my prayer

Beginilah kala awalnya aku berdoa....

Bapa di surga yang aku kenal dengan nama Tuhan Yesus Kristus kembali aku datang kehadapanMu untuk mengucap syukur (walau akhir ini aku bingung apakah harus aku memanggilnya dengan sapaan Yesus Kristus? Toh Tuhan itu ESA sehingga apapun sebutannya sama saja... tapi sudahlah) Hari ini aku ingin berdoa secara khusus untuk bapaku yang sedang berulang tahun ke 59...

Aku sangat mensyukuri hari ini, 29 Juli. 59 tahun yang lalu lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Maruli Halomoan Hutabarat yang akhirnya TUhan pilihkan menjadi ayahku. Tanpa hari ini dan tanpa kehadirannya, mustahil aku akan hadir di dunia ini..

Untukku, bapaku adalah anugerah dan kado terindah dalam hidupku. Sejak kecil, aku mengenal bapa adalah sosok laki-laki yang mencintai anaknya.. Ketika aku balita, bapaku selalu membacakan alkitab dan menceritakan dongeng sebelum tidur... Bapaku juga yang mengajariku membaca, sebab dialah yang sabar mengajariku. Ketika beranjak remaja, aku mengenal bapa sebagai kepala rumah tangga yang mau membantu istri tanpa berpikir harga diri sebagai laki-laki.. Bapaku adalah idolaku, walaupun demikian bapaku pernah menjadi seseorang yang aku benci ketika masa remaja. Layaknya lelaki batak yang akrab dengan judi dan minuman keras, bapaku juga penikmat judi dan minuman keras.

Dulu, ketika masa SMP bapaku sering bermain judi dengan teman2nya hingga larut malam bahkan pulang pagi.. Mamaku biasanya lebih memilih diam ketimbang memarahi bapaku.. Bicara tentang main judi, bapaku memang pemain ulung dia jarang sekali kalah dan sangat pintar membaca kartu lawan. Bapaku pun memang bermain judi sekedar untuk social life supaya tidak dibilang suami takut istri, tetapi tetap saja aku tidak menyukainya... Aku sering yang bertindak ketika bapaku tidak pulang dan tau sedang bermain judi, maka aku akan menuju tempat perjudian..menggebrrak meja dan meminta paksa bapaku untuk pulang...hahahaha Dasar anak BATAK!! Biasanya bapaku menghadapiku hanya dengan tertawa2 dan tidak langsung pulang, dan aku pun biasanya langsung balik badan kemudian pulang. Sampai di rumah aku kunci pintu rumah, agar bapaku tidak bisa masuk tapi mamaku biasanya yang luluh dan membukakan pintu untuk bapaku...

Beranjak dewasa, bapaku menjadi sosok yang keras dan tegas... Saat inilah, mamaku menjadi teman paling akrab untuk bekerjasama agar aku memperoleh izin ataupun subsidi dana...Aku sangat merindukan saat ini....Aku dan bapa tidak pernah saling ngobrol personal pada masa ABGku, karena biasanya bapaku mengorek informasi dari mamaku dan menyerahkan urusan percintaan monyet dan teman-temannya kepada mamaku.. TEtapi dalam lubuk hatiku, bapaku tetap menjadi sosok yang dominan dalam hidupku, walau akibat kebiasaan buruknya aku pernah berpikir tidak ingin menikahi laki-laki seperti bapaku... Tapi mama pernah bilang "Bapa kita itu orang paling baik dan sempurna lagi" dalam hatiku "ya iyalah, itukan suaminya mama"......

Bapaku menjadi prioritas putaran hidupku, setelah akhirnya mama meninggalkan kami untuk selamanya.. Aku melihat apa yang mama pesankan untukku.... Aku sangat amat bersyukur bahwa bapaku adalah Maruli Halomoan Hutabarat bukannya Harisson Ford atau Pangeran Charles (huahahahaha waktu gw kesel gw pernah bermimpi jadi anak bule....), Bapaku sangat mencintai aku melebihi apa yang kubayangkan... Kasih dan pengertiannya melampaui batas nalarku,penerimaannya terhadapku melebihi dari penerimaanku terhadap diriku sendiri.... Pesannya untukku hanya satu, untuk selalu kuat agar dia juga bisa tetap kuat menjalani hidup....dan menerima dengan ikhlas apa yang terjadi dalam hidup, supaya aku dapat berserah diri kepada TUhan (bapaku memang jadi sangat agamais..hehehehe)

Oh Tuhan, Terima kasih atas hari indah ini dan aku beserta bapa boleh mensyukurinya. Kiranya Engkau selalu melimpahi berkat dan kesehatan kepada bapaku... Berikan dia kebahagian sebagaimana kebahagianku menjadi anak perempuannya... Kiranya Engkau memberiku kesempatan untuk memberikannya kebanggaan dan kesukacitaan...dan jangan biarkan kami hidup dalam keputus asaan... Aku serahkan doa ini kedalam tangan pengasihanMU agar Engkaulah yang menyempurnakannya, sebab Engkaulah yang mengetahui yang terbaik untuk kami...... Amen..


Sekali lagi, selamat ulang tahun Pa...Aku sayang bapa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar