Pages

Minggu, 13 Maret 2011

surat pertamaku untuk bapaku...

Pa....,

Apa rasanya bisa bareng mama lagi?
Pasti seneng ya...
Bapa sekarang pasti dah bisa jalan dengan baik dan benar lagi..
Bagaimana kabar mama? Masih cerewetkah? Masih ingin menguruskan badan kah? :P

Pa, ternyata tanpa dirimu hidupku tidak menjadi lebih baik.
Rasanya tetap saja berat. Betapa aku merindukanmu..
Masih saja terbayang wajah bapa ketika aku tinggal ke Jakarta

Sulit untuk tidak menangis ketika sadar bahwa aku harus bertahan tanpa bapa..
Betapa aku ingin sekali bisa mengulang waktu dan tak akan kubiarkan apapun memisahkan kita
Bapa, aku sangat merindukanmu...

Apakah kalian berdua tidak pernah memikirkan betapa sakitnya aku ditinggalkan?
Apakah kalian pikir aku tidak akan cengeng lagi dan bisa menjadi kuat?
Apakah kalian pikir aku mampu melewatinya?

Semua terasa berat pa, dulu alasanku bertahan adalah hanya untukmu!
Kini kau telah menyerah dan meninggalkan aku sendiri..
Orang dengan mudah dapat mengatakan kepadaku, "lo harus kuat tha,bapa lo pasti tetap bersama lo"
Tapi ada kalanya aku sangat butuh bapa...

Tahun lalu bapa lupa ulang tahunku, itu gak masalah..
Tahun ini bapa gak akan lagi mengucapkan "selamat ulang tahun ya inang"
Ucapan yang paling aku harapkan...

pa, aku tau dirimu selalu ada di dekatku..
Aku tau bapa selalu bersama aku, dan mendukung aku.
Kuatkan aku pa, kuatkan aku...

1 komentar:

christi mengatakan...

well............i know it hard mbak etha....that is life, never be easy........mungkin gw ga tau persisnya gimana, tp kadang2 aq jg pengen tau sosok papaq gimana sih.....wajar rindu, tp kita tetap harus melanjutkan hidup ini sampai waktunya kita dikumpulkan dgn mereka..........i know u can do it, u still have many "family" here.....

Posting Komentar