Pages

Sabtu, 19 Juni 2010

mereka bilang aku kurang ajar!

sengaja mengambil judul mirip dengan novel karya djenar maesa ayu..

Pagi ini, gw bangun cukup pagi untuk ukuran weekend..yakni jam 8kurang... Langsung bergegas mandi dan bersiap karena sudah berjanji untuk mengatar kakak sepupuku ke dokter kulit langganan... Tidak membutuhkan waktu lama di dokter tersebut, jam 9.30 gw sudah ada di rumah lagi... Sesuai rencana, maka gw menonton tv, makan gado-gado sambil menunggu wahyu tiba untuk kembali berpetualang mencari kontrakan....! Sambil menunggu gw mulai menandai beberapa iklan yang sesuai untuk disurvei, sekitar pukul 11an wahyu tiba. Dia meminta untuk beristirahat sebentar sambil melihat beberapa iklan yang sudah ditandai... Sambil memilah iklan tiba2 HP berbunyi tanda sebuah pesan singkat diterima... Sebuah pesan pemberitahuan mengenai kondisi bapaku di kampung ditambah embel kata2 yang membuat gw merasa seperti digampar... ingin mengumpat, ingin marah, ingin tidak terima tapi apa mau dikata??? gw coba jawab sebisa mungkin... tanpa mampu ditahan airmata sudah membanjiri pipi. Kontan wahyu menjadi kaget dan bertanya apa yang terjadi sambil mengambil HP, tanpa berkata dia pun mencoba menenangkan sambil memeluk...

***

Sesuai balasan kedua sms dari orang yang sama mengabarkan kondisi bapa... diberikan nomor kontak kerabat... Gw langsung mengirimkan pesan singkat yang diawali meminta maaf, dua nomer gw coba kirim sampai saat ini tak ada satupun balasan.. Mungkin tidak sampai, mungkin juga tidak berkenan membalas karena sakit hati dengan gw...

***

Terlepas dari itu semua gw cuma bisa terima, orang mau bilang gw lepas tanggung jawab.. kurang ajar, dll..
Tapi apakah pernah satu pun dari mereka betul2 mengkhawatirkan keadaan gw? apakah gw sehat atau sakit... Pertanyaan gw jika orang tua menjadi tanggungan anak hingga mati, lalu hingga umur berapa anak dilepas tanggung jawab dari orang tua??? dan harus berjuang hidup sendirian??? Ada banyak penyesalan, tapi gw sadar itu gak membantu juga... tapi apa yang mereka akan katakan kalo gw tanpa mereka ketahui ternyata malah sudah TIADA?? apakah pendapat mereka akan berubah??

Beruntung bapa di sana dengan banyak keluarganya ada adik dan kakaknya... nah gw? tanpa saudara tanpa kerabat dan tanpa tanggung jawab orang tua!

Seperti yang mereka katakan "karena kami mengasihi abang kami saja kami rela merawatnya, harusnya kan ini tanggung jawabmu!" Lalu mengapa sejak kecil gw harus bertanggung jawab untuk orang tua mereka??? merelakan uang tabunganku diambil untuk pengobatan ompung.... dan kenapa juga gw harus merelakan bapa gw pulang kampung bersama mereka dan kenapa juga gw merelakan mama pulang kampung demi menghadiri pernikahan anak mereka??? Banyak gugatan yang sebetulnya ingin gw lemparkan ke muka mereka! Jika sekarang bapa mereka rawat, toh dulu mereka juga hidup dari mama dan bapaku! memangnya aku tidak tau??? Lagi pula gw tidak akan melupakan jasa mereka terhadap bapa, maka ketika nanti mereka tua gw juga rela merawat mereka.. itu sudah ada gw tulis dicatatan gw sebagai balas budi.... mereka tidak tau betapa gw juga tidak mau membebani mereka seperti ini... sebagai manusia gw juga malu.... apakah mereka tidak tau semua sms mereka, omongan mereka membuat gw sakit hati dan tertekan...mereka tidak tau seberepa sering pikiran pintas melintas dalam pikiran gw mungkin lebih baik mengakhiri hidup... tapi lagi2 karena tidak ingin menambah beban mereka gw tetap berusaha kuat!!

***

hmmm... ya TUHAN sudahlah aku tidak ingin bertambah sakit, kuatkan saja anakmu ini untuk menjalani hidup lebih baik... buat aku menjadi orang yang panjang sabar, pemaaf dan tidak menyimpan dendam dalam hati... dan berikan aku kesempatan terbaik untuk membuat bapaku siap... setidaknya beri aku kesempatan.. itu saja. Amin





PS : inginnya meminta wahyu menginap agar gw bisa tidur malam ini.. tapi sepertinya tidak mungkin hmm ya sudahlah...

2 komentar:

Inggrid Silitonga mengatakan...

Dear Etha,

Aku ingin segera membaca tulisanmu sejak ada pesan melalui inbox. Berusahalah dengan tenang menyikapi persoalan ini. Memang tak semua bisa menerima dengan lapang dada baik dari pihak keluarga bapakmu dan kamu. Jangan ambil di hati (begitu kata orang Ambon). Jadilah bintang yang terus bersinar, walau kecil terkadang redup, terkadang tersapu awan hitam dan tak semua ingin melihatnya. Peluk hangat dari Kakakmu.

just ordinary nda mengatakan...

cuma bisa bilang: sabar ya sayang....:)

Posting Komentar